Tommy Simanjuntak
2 min readOct 15, 2020

The Sigit — Another Day Cassette Exclusive Boxset Bundle.

The Sigit laguuuu baruuuuuu…

The Sigit album baruuuuuu…

Eits, ntar dulu.

Selain merchandise, rilisan karya baru mau itu lagu/single ataupun album sudah jadi produk wajib anak Band sebagai tancapan eksistensinya di dalam skena musik pada umumnya. Mungkin bukan yang pertama, tapi rilisan single dicetak secara fisik yang diproduksi secara massive-limited lengkap dengan art-prints, itu jenius.

Yes bener, ini single, dirilis fisik dalam bentuk exclusive cassette boxset bundle. Bandel emang, bukan album, cuma se-la-gu do-ang, bonus selagu sih jadi dua.

Ya engga heran, otak-otak anak-anak The Sigit cukup encer untuk mikir ke arah sana, strategi marketing yang cukup efektif. Awareness itu penting, seenggaknya bisa ngasih lampu kuning ke semua Insurgent Army buat siap-siap nungguin album baru The Sigit yang coba dibangun setelah tujuh tahun terendap sementara dalam petualangan musik masing-masing, katanya.

Gausahlah capek-capek bahas singlenya, album Detourn udah cukup jadi gambaran bahwa bapak-bapak ini bisa jadi apa aja yang mereka mau dengan slentikan jari. Gue lebih mau bahas packagingnya, ini menarik, bareng-bareng the sigit store, exclusive deluxe box ini dilengkapi tube pembungkus posternya. Buat lo semua yang udah pernah kesel beli art-prints dan pas sampe cetakannya lecek, pasti ngerti banget dong? Ini bedanya The Sigit dari band lain, doi paham yang beli boxset pengen posternya nyampe dengan kondisi sempurna. Well Done, gak medium, apalagi over-cooked.

Last but not least, mungkin ada yang inget Otong (Koil) pernah ngomong apa terkait album baru? Gue juga lupa di mana dan kapan, tapi yang jelas formula ini udah pernah terucap Otong dalam diskusinya bareng Robin Malau. Formulanya berhasil, The Sigit rilis satu lagu, cetak fisik, dan laku.

Kereeeeeeeeeeeeennnn.

Gak sabar kalo udah jadi se-album, lagi dan lagi semoga pesta perilisan album fisiknya juga bisa dihadiri secara fisik sama semua Insurgent Army, bukan virtual la-la-la.

Regards,

Pengamat Amatir

Tommy Simanjuntak
Tommy Simanjuntak

Written by Tommy Simanjuntak

Personifikasi dogma kehidupan rasa cokelat wijen tanpa kacang.

No responses yet